Is Our Life

Friday, May 26, 2006

Senyum Si Pedagang Asongan

Siang itu matahari bersinar terik sekali dikotaku. Peluh membasahi badan
sewaktu  aku mengawasi para staff sedang memuat barang ke dalam mobil
operasional. Tiba-tiba datang seorang penjual barang plastik yang dijinjing
dipundakknya menyapa saya.
"Selamat siang pak" sambil tersenyum lebar.
"Saya udah punya mas" jawab saya karena memang tidak niat beli dan sedang
sibuk melakukan pekerjaan.

"Saya cuma bilang selamat siang pak" balasnya masih dengan tersenyum lebar.
Spontan saya menjawab "selamat siang kembali"
"Semoga hari ini bapak diberi kesehatan dan kesuksesan.." jawabnya kembali
sambil tetap tersenyum, lalu menghilang di tengah keramaian kota.

Saya tertegun ketika kembali kekantor.... Orang-orang kecil seperti mereka
para pedagang asongan itu ternyata mampu memberi suatu pelajaran berharga
bagaimana menjalani hidup dengan lebih bahagia. Bisakah kita selalu
tersenyum  menjawab semua kenyataan hidup di depan kita?

Pedagang itu selalu tersenyum, walau kita tak membeli barang mereka. Walau
peluh, debu dan panasnya matahari selalu menemani mereka. Mereka bahkan
mampu memberi saya sebuah doa yang singkat.

Bayangkan.... betapa indah dunia ini jika kita dapat berbuat seperti mereka
kepada semua orang yang kita temui hari ini. Mari kita jadikan dunia ini
jauh lebih indah dari sebelumnya.

Saya cuma belum sempat berucap ini kepadanya..
"Terima kasih teman......semoga hari-harimu juga selalu berbahagia dan
sukses akan kau raih"


Yahoo! Messenger with Voice. PC-to-Phone calls for ridiculously low rates.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home