Is Our Life

Friday, May 11, 2007

Implikasi terhadap model keberagaman kontemporer

Indonesia yang mempunyai pluralitas agama .Kita berani mengatakan tentang terdapat kadar toleransi keagamaan yang tinggi pada bangsa kita ini .Bahkan tak jarang sikap itu disertai dengan anggapan bahwa bangsa kita itu unik di tengah tegah bangsa dunia.Hubungan yang rukun antar umat beragama di indonesia yang serba pluralitas di nilai oleh barat sebagai model alternatif bagi perwujudan kerukunan antar beragama di permukaan bumi. Prestasi bangsa dalam melaksanakaan kerukunan sungguh mendapat simpati dari dunia luar .Keberhasilan ini walau terkadang diselingi oleh gesekan gesekan kecil  yang meyelingi dalam perjalan bangsa ini.

DR. lawrence sullivan  kepala pusat pengajian agama-agama dunia dari Harvad university di US. Secara terbuka mengatakan bahwa indoenesia telah secara kreatif telah mewujudkan pendekatan baru dalam menciptakan kehidupan bergama yang harmonis yang tidak di jumpai di negara negara eropa dan amerika .Beliau menandasakn kembali tentang toleransi umat beragama di  indonesia bahwa "is a model of religious tolerance that order countries could do well amulate"

Oleh karena itu tidak heran bila Prof.Mahmud ayub dari Universitas temple philedelpia  mengatakan " pengalaman agama dalam masarakat indonesia di banding dengan masarakat islam lainya merupakan model paling dekat dengan nilai nilai alquran dan sunnah Rosulallah.

Pluralisme agama baik dalam presfektif islam maupun negara indonesia di anggapa suatu hal yang positif.Dalam konteks beragama sekarang ini menurut pengamat sosial timbulnya fenomena keberagamaan fundamentalis yang indikasi nya adalah adanya penghayatan agama hanya pada tataran simbolik ,skriptual dan eksklusif dengan klaim-klaim kebenaran.

Dengan adanya paham fundamentalis  ini menimbulkan tindakan kekerasan pada akhir akhir ini .Salah satunya di picu oleh manipulasi simbol simbol  agama yang di lakukan oleh pihak tertentu yang bertujuan untuk meraih kepentingan sesaat.

 

Model  keberagamaan yang bersifat  intregalistik yang bisa menjadi acuan dalam kebragamaan , yang tediri dari lima bagian yang tidak bisa di pisahkan .yaitu :

1.Dimensi Keyakinan

dimensi ini berkaitan dengan seperangkat kepercayaan dan keyakinan seseorang tehadap realitas yang mutlak .

2.Dimensi Praktek Agama

Dimensi berkaitan erat dengan ketaatan dengan ketaatan seseorang pemeluk agama yang bersifat ritual

3.Dimensi pengalaman

Pengalaman agama merupakan tanggapan pemeluk agama yang melibatkan perasaan dan kehendak hati terhadap apa yang di hayati sebagai realitas yang mutlak.

4.Dimensi Intelektual 

Berhubungan dengan sejumlah pengetahuan yang dimiliki pemeluk agama mengenai dasar dasar kayakinan ,ritus-ritus ,kitab suci ,tradisi dan lain sebagai nya .

5.Dimensi Konsekuensi

dimensi ini merupakan pengaruh agama terutama yang bersifat sosial dalam kehidupan manusia. Dimensi ini sebagai tolak ukur  yang bersifat empiric bagi kebermaknaan agama seseorang.

 

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home